Nairobi – Sebagaimana di Indonesia dan  dunia Islam lainnya, hari kelahiran Nabi Agung Muhammad  ﷺ  dirayakan di seluruh penjuru Kenya. Masyarakat muslim bersama keluarga berkumpul di masjid-masjid dan majelis-majelis perayaan maulid. Di kota Nairobi, perayaraan peringatan Maulid Nabi lebih sering dilaksanakan pada hari libur, menjelang shalat Dhuhur.

Perayaan Maulid Nabi merupakan bagian ungkapan kecintaan kepada Nabi dan sarana untuk meneladani perjalanan hidup Nabi atau Sirah Nabawiyah.

Acara terdiri dari pembacaan kitab Maulid, ceramah agama dan makan bersama. Sedangkan di kota-kota berpenduduk mayoritas muslim seperti Lamu dan Mombasa, peringatan sering dilakukan selepas shalat isya, walaupun ada pula yang melaksanakannya siang hari.

Setiap tahun perayaan Maulid atau Maulid Festival — diperkirakan dihadiri lebih dari 20.000 orang– diselenggarakan di kota Lamu, sebuah kota kuno di kawasan pantai timur Kenya. Sejak ratusan tahun lalu, Lamu merupakan kota pusat penyebaran Islam di kawasan Afrika Timur. Peringatan maulid di kota ini dipusatkan di Masjid Riyada, kota Lamu.

Beberapa kali penulis menghadiri perayaan Maulid di kota Nairobi. Perayaan dilaksanakan dengan semarak. Masjid dan musholla penuh dengan umat Islam yang datang bersama keluarga. Anak-anak dengan riang gembira ikut melantunkan pujian shalawat kepada Nabi.

Pada Ahad lalu (29/1/2017) penulis berkesempatan menghadiri acara peringatan Maulid Nabi Musholla Ahlussunah wal Jamaah di kawasan Kasarani, pinggiran kota Nairobi. Acara peringatan di musholla kecil ini dilaksanakan menjelang shalat Dzuhur dan diakhiri dengan shalat Dzuhur berjamaah serta makan bersama.

Menariknya, musholla ini berlokasi di dekat dengan sebuah gereja. Kedua tempat ibadah ini hanya dipisahkan sebuah jalan kampung. Sehingga dari dalam musholla, sayup-sayup terdengar ibadah dari gereja di depannya. Begitu juga sebaliknya.

Kitab yang sering dibaca dalam perayaan Maulid Nabi Muhammad ﷺ  di Kenya adalah kitab Maulid Barzanji. Kitab karya Imam Masjid Nabawi dan mufti madzhab Syafii kota Madinah, Sayyid Jakfar bin Hasan Abdul Karim Al-Barzanji Al-Husayni As-Syafii ini terdiri dari sembilan belas bab kisah tentang silsilah dan riwayat hidup Nabi Muhammad.

Beberapa kitab lain terkadang juga dibaca seperti Maulid Dayba’i karya Al Hafiz Abdurrahman bin Ali bin Muhammad bin ad-Dayba’i, Simtud-Durar karya As-Sayyid Ali bin Muhammad Al-Habsyi, Syaraful Anam karya Syeikh Ahmad bin Qasim al-Maliki, Diyaul Lami karya Al-Habib Umar bin Hafiz dan qasidah Burdah karya Imam Al-Busiri.

Tercatat bahwa 85 persen dunia Islam menetapkan hari kelahiran Nabi Muhammad sebagai hari libur atau Public Holiday. 47 negara termasuk negara dengan minoritas penduduk muslim menetapkan hari kelahiran Nabi Muhammad ﷺ  –menurut sebagian besar ulama adalah 12 Rabi’ul Awwal – sebagai hari libur nasional.

Diantara ke-47 negara tersebut, 35 negara adalah negara berpenduduk mayoritas muslim. Sehingga apabila saat ini terdapat 49 negara berpenduduk mayoritas muslim, maka sekitar 70 persennya menetapkan perayaan Maulid Nabi Muhammad ﷺ  sebagai hari libur nasional.

Nairobi, 25 Februari 2017

Alumni PPQH

(Visited 146 times, 1 visits today)